KONSEP DASAR DESAIN PEMBELAJARAN PAI (1)
MAKALAH
“KONSEP DASAR DESAIN PEMBELAJARAN PAI”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Hakikat Pembelajaran PAI
Istilah
pembelajaran tidaklah asing di dunia pendidikan, pembelajaran merupakan
aktivitas utama yang berlangsung pada sekolah. Kegiatan pembelajaran PAI
melibatkan banyak komponen, yaitu pendidik, peserta didik, metode, media,
lingkungan, sarana dan prasarana tentu semua saling terkait.
Hakikat
dapat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebanarnya. Hakikat
pembelajaran PAI dalam hal ini dilihat dari dimensi manusia sebagai pelaku
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran PAI pada hakikatnya terlibat
unsur-unsur berikut:
1. Hakikat manusia sebagai subjek
didik, di antaranya:
a.
Subjek didik bertangungjawab atas pendidikannya sendiri.
b.
Subjek didik merupakan unsur yang unik, memiliki potensi dan kebutuhan, baik
fisik maupun psikologi yang berbeda-beda.
c.
Subjek didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi.
d.
Subjek didik membutuhkan tempat/lingkungan untuk mengekspresikan diri.
2. Hakikat pendidik/pengajar di
antaranya:
a.
Pendidik sebagai agen perubahan.
b.
Pendidik sebagai pemimpin dan pendorong nilai-nilai universal dalam masyarakat.
c.
Pendidik harus memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi kebutuhan
masing-masing individu subjek didiknya.
d.
Pendidik sebagai fasilitator pembelajaran menciptakan kondisi yang menggugah
dan menyediakan kemudahan bagi subjek didik untuk belajar.
e.
Pendidik bertanggungjawab atas tercapainya hasil belajar subjek didik.
f.
Pendidik dituntut menjadi model/contoh dalam pengelolaan pembelajaran PAI bagi
subjek didik.
g.
Pendidik senantiasa mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman.
h.
Pendidik dituntut untuk profesional dalam berkarya dan bekerja.
i.
Pendidik menjunjung tinggi kode etik pendidik.
3. Hakikat pembelajaran, di
antaranya:
a.
Pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan
pendidik dan lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik.
b.
Proses pembelajaran PAI yang efektif memerlukan strategi, metode, dan media
pembelajaran yang tepat.
c.
Program pembelajaran PAI dirancang secara matang dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang dibuat.
d.
Materi pembelajaran dan sistem penyampaian PAI selalu berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagaimana
telah disebutkan di atas bahwa aktivitas pembelajaran PAI melibatkan banyak
komponen untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen tersebut berupa; materi, peserta didik, strategi, metode,
media, lingkungan, sarana dan prasarana mesti ada. Selanjutnya, demi pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan pendidik dituntut mampu
mengorganisasikan/mengelola komponen-komponen tersebut dengan efektif sehingga
dapat terjadi interaksi aktif antara peserta didik dengan peserta didik,
pendidik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan komponen belajar
tersebut.
Proses
pembelajaran dapat terlaksana dan mencapai hasil yang maksimal tentu perlu
didukung dengan berbagai faktor penunjang seperti kondisi belajar yang
kondusif, fasilitas dan lingkungan belajar (komponen ini, bagian dari sistem
dalam pembelajaran). Proses pembelajaran PAI sebagai suatu sistem yang terdiri
dari peserta didik sebagai input, komponen perangkat keras dan lunak sebagai
instrumental input, komponen lingkungan sebagai enviromental input, pelaksanaan
pembelajaran PAI sebagai komponen proses, dan akhirnya menghasilkan keluaran
hasil belajar peserta didik sebagai komponen output. Keseluruhan komponen
tersebut dapat dilihat sebagai komponen pendekatan sistem pembelajaran,
berikut:
Berdasarkan
skema tersebut dapat dijelaskan bahwa terkait dengan sistem pembelajaran
terdapat tiga faktor persoalan pokok, sebagai berikut:
1)
Persoalan input merupakan persoalan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran.
2)
Persoalan proses merupakan persoalan mengenai pembelajaran itu berlangsung dan
prinsip-prinsip apa yang mempengaruhi proses belajar.
3)
Persoalan output merupakan persoalan hasil pembelajaran dan berkaitan dengan
tujuan.
Proses
pembelajaran PAI tidak terlepas dari tiga persoalan tersebut, persoalan input
merupakan salah satu bagian yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran
PAI di sekolah. Aktivitas pembelajaran akan terlaksana dengan efektif mestilah
didukung dengan pembiayaan, pendidik, serta sarana dan prasarana. Sementara raw
input berkaitan dengan latar belakang pendidikan peserta didik, kemampuan dasar
tentang PAI yang dikuasai peserta didik/prestasi.
Enviromental
input yang dimaksud adalah berupa situasi dan kondisi pada tempat pelaksanaan
pembelajaran PAI berlangsung yang mempengaruhi pembelajaran PAI yang harus
dikelola oleh pendidik, disebut juga sebagai lingkungan sosial. Secara rinci
Enviromental input dalam pembelajaran PAI berupa; bahan-bahan pendukung atau
perangkat yang digunakan untuk mentransfer informasi yang tersimpan dalam
bahan. Perangkat keras termasuk TV, laptop, radio, dan infokus.
Komponen
output berkaitan lulusan yang dihasilkan, aspek ini erat kaitannya dengan
kualitas lulusan. Output berkualitas tentu tidak terlepas dari faktor raw
input, envirometal input yang digunakan untuk proses pembelajaran PAI. Artinya
proses pembelajaran PAI sangat berkaitan dengan tiga persoalan tersebut, bila
salah satunya kurang maka akan mempengaruhi pada proses dan hasil pembelajaran
PAI.
B. Proses Pembelajaran PAI
Pembelajaran
adalah usaha untuk mengubah struktur kognitif, afektif, dan psikomotor peserta
didik melalui penataan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Selain itu, proses pembelajaran juga
merupakan kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sudjana dikutip Subroto bahwa,
dalam proses pembelajaran meliputi langkah-langkah pra instruksional,
intruksional dan evaluasi. Tahap-tahap itu ditempuh agar mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut berlaku
pula pada mata pelajaran PAI.
Adapun
proses pembelajaran PAI dapat dikatakan sebagai suatu proses membangun
pemahaman peserta didik sehingga menyebabkan perubahan pada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor, dengan prosedur instruksional yang efektif.
Tahapan
tersebut menandakan bahwa proses pembelajaran terformat dengan sistematis
sehingga lebih efektif dalam penerapan dan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal
tersebut pula mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran diawali dengan
perencanaan atau lebih dikenal dengan RPP. Proses pembelajaran yang dilengkapi
dengan perencanaan lebih mudah dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Selanjutnya setelah penerapan pembelajaran PAI telah ditata dengan baik, juga
harus ada feed back dari proses pembelajaran tersebut guna pengkajian lebih
lanjut terhadap proses pembelajaran PAI untuk perbaikan dan pengembangan.
Dalam
proses pembelajaran meliputi kegiatan dari membuka sampai menutup pelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran meliputi: (1) kegiatan awal, yaitu; melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan bila dianggap perlu memberikan pretest; (2) kegiatan inti,
yaitu; kegiatan utama yang dilakukan pendidik dalam memberikan pengalaman
belajar, melalui berbagai strategi dan metode yang dianggap sesuai dengan
tujuan dan materi yang akan disampaikan; (3) kegiatan akhir, yaitu;
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan pemberian tugas atau pekerjaan rumah
bila dianggap perlu. Pada hakikatnya
ketiga kegiatan pembelajaran tersebut merupakan kegiatan penting dalam proses
pembelajaran.
Selanjutnya
terdapat kegiatan penting yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran
PAI, yaitu; persiapan (preparation), penyampaian (presentation), latihan
(practice), dan penampilan hasil (performance). Kegiatan-kegiatan dalam proses
pembelajaran ini sebagaimana dijelaskan oleh Wina. Untuk lebih jelas tentang
empat kegiatan proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada uraian berikut:
1.
Persiapan (preparation)
Tahap
persiapan merupakan tahap mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti aktivitas
belajar. Tanpa ini, pembelajaran akan lambat dan bahkan dapat berhenti sama
sekali. Namun karena terlalu bersemangat untuk mendapatkan materi, tahap ini
sering diabaikan, sehingga mengganggu pembelajaran yang baik.
Pelaksanaan
Pembelajaran PAI harus dipersiapkan dengan baik melalui perencanaan yang
matang. Pelaksanaan tanpa didukung persiapan akan mengalami kegagalan.
Rangsangan belajar penting untuk dikembangkan. Rose&Nicholl sebagaimana
dikutip Toto memberi penjelasan bahwa, inilah yang diasumsikan akan membantu
dalam menumbuhkan percepatan berpikir peserta didik dan belajar accelerated
learning. Merangsang rasa ingin tahu peserta didik sangat membantu upaya
mendorong peserta didik agar terbuka siap belajar.
Aktivitas
persiapan dalam proses pembelajaran bertujuan untuk membangkitkan semangat
belajar peserta didik terhadap belajar PAI, mengembangkan sikap positif peserta
didik terkait dengan pembelajaran PAI, dan menciptakan situasi pembelajaran PAI
yang positif.
2.
Penyampaian (presentation).
Tahap
penyampaian dalam pembelajaran PAI merupakan tahap menghubungkan peserta didik
dengan materi ajar PAI secara terformat yang diformulasikan dengan situasi
pembelajaran yang positif dan menyenangkan. Aktivitas penyampaian dalam
pembelajaran PAI bukan berarti tidak melibatkan peserta didik secara aktif,
namun posisi guru dalam pembelajaran menjadi sebagai fasilitator yang memimpin
proses pembelajaran PAI dengan memberikan kesempatan belajar secara aktif
kepada peserta didik.
Belajar
adalah proses mencari dan menemukan pengetahuan, bukan menunggu informasi yang
disampaikan pendidik, penyampaian (presentation) dilakukan pendidik untuk
mengawali proses pembelajaran bertujuan untuk memberi pengantar pembelajaran,
bukan sebagai fokus utama.
Tahap
penyampaian dalam belajar bukan hanya suatu yang dilakukan fasilitator,
melainkan sesuatu yang secara aktif melibatkan peserta didik dalam menciptakan
pengetahuan di setiap langkah. Sedangkan tujuan penyampaian adalah untuk
membantu peserta didik menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang
menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindra dan cocok untuk semua
gaya belajar. Pendidik bukan semata-mata
sebagai sentral penyampaian dalam proses pembelajaran, namun perlu keterlibatan
peserta didik secara aktif dalam aktivitas penyampain (presentation) terhadap
pembelajaran PAI.
3.
Latihan (practice)
Pengalaman
belajar 70% dipengaruhi oleh aktivitas praktik atau peserta didik secara
langsung dihadapkan dengan latihan. Praktek atau latihan langsung dalam
pembelajaran PAI dilakukan untuk memberikan pengalaman dan keterampilan secara
detil kepada peserta didik sesuai dengan materi yang dipelajari, sehingga
peserta didik tidak hanya menguasai konsep saja, dalam arti penguasaan bidang
kognitif saja.
Tugas
pendidik adalah mengajak peserta didik dengan cara yang dapat membantu mereka
memadukannya ke dalam struktur pengetahuan makna dan keterampilan internal yang
tertanam dalam dirinya. Membangun struktur makna yang baru dari pengalaman
dapat diambil dari berbagai bentuk pengalaman belajar sebelumnya. Sementara,
tujuan tahap pelatihan adalah untuk membantu peserta didik mengintegrasikan dan
menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. Memperbanyak latihan dalam pembelajaran PAI
merupakan proses melatih peserta didik untuk terampil dalam bidang
psikomotorik.
4. Penampilan hasil
(performance).
Belajar
adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi
pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan menjadi tindakan. Nilai
setiap program belajar terungkap hanya dalam tahap ini. Namun banyak yang
mengabaikan tahap ini. Padahal ini sangat penting disadari, bahwa tahap ini
merupakan suatu kesatuan dari proses belajar. Tujuan tahap penampilan hasil adalah untuk memastikan
bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan. Selanjutnya, tujuan
tahap penampilan hasil juga untuk membantu peserta didik belajar menerapkan dan
memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga
hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Tahap
penampilan hasil (performance) pada aktivitas pembelajaran PAI merupakan bagian
untuk melihat kemampuan peserta didik, baik dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor. Performance yang ditampilkan peserta didik menunjukkan pada
penguasaan pengalaman dan keterampilan PAI yang diperoleh dari proses
pembelajaran.
C. Strategi Pengoptimalan
Kegiatan Pembelajaran PAI
Pengoptimalan
aktivitas belajar peserta didik terhadap pembelajaran PAI harus disiasati
dengan cermat sehingga dapat mendorong motivasi atau minat peserta didik
belajar PAI. Untuk itu, pendidik seharusnya dapat mengelola pembelajaran PAI
secara efektif dengan menggunakan berbagai unsur pendukung.
Salah
satu strategi pengoptimalan kegiatan pembelajaran PAI dapat dilakukan pendidik
melalui variasi situasi, metode, media, dan pelibatan peserta didik dalam
pelaksanaannya. Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa sasaran penting dari proses
pembelajaran PAI adalah memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Hal
ini sejalan dengan pernyataan Muslich,
bahwa kegiatan pembelajaran yang
diterapkan pendidik berarti pula penyediaan pengalaman belajar bagi peserta
didik. Terkait dengan hal tersebut, pendidik perlu memahami modus atau pola
pengalaman belajar peserta didik dan kemungkinan hasil belajar yang
dicapai. Untuk melihat tentang bagaimana
cara memperoleh pengalaman belajar dapat diperhatikan pada kerucut pengalaman
belajar berikut.
Agar
peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar PAI yang lebih optimal,
idealnya pendidik dapat memformulasikan proses pembelajaran PAI dalam kelas
dengan menggunakan multi metode, model pembelajaran, media, dan unsur-unsur
lain yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Para
ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain adalah
salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk
mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis sebagai
proses yang terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan ;
Riset (analisis)
Desain (sintesisi)
Produksi (formasi )
Distribusi (penyebaran)
Utilisasi (kinerja)
Eliminasi (penghentian)
2.) Pengertian
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan
agama adalah merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai denga agama yang dianut oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
pesatuan nasional. Sedangkan Pendidikan
agama Islam mempuyai pengertian sebagai usaha sadar untuk menyiapkan siswa
dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan
untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat beragama
dalam masyarakat untuk mewujutkan persatuan nasional.
·
Desain
Pembelajaran pendidikan agama Islam yang baik
Rencana
pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Griggs (1974) hendaknya mengndung tiga
komponen yang di sebut dengan anchor point.
ü Tujuan pengajaran
Materi
pengajaran/ bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan
pengalaman belajar
ü Evaluasi
keberhasilan
Hal
ini sesuai dengan pendapat Kenneth D Moore; bahwa komposisi format rencana
pembelajaran meliputi bebrapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:
ü Topik bahasan
Tujuan
pembelajaran (kompetensi dan indikator kompetensi )
Materi
pelajaran
Kegiatan
pembelajaran
Alat
atau media yang dibutuhkan
ü Evaluasi hasil belajar
Dari
beberapa pandangan tersebut diatas maka Desain Pembelajaran PAI (Pendidikan
Agama Islam) yang baik adalah:
Menentukan
tujuan pengajaran pendidikan Islam, adapun tujuan secara umum, pendidikan agama
Islam adalah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swtserta berakhlaq mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan
tersebut juga perlu adanya suatu materi pengajaran tertentu .
Menentukan
materi pengajaran/ bahan ajar, bahan ajar atau materi pengajaran di dalam
pendidikan agama Islam adalah terdiri dari Al-Qur’an dan al-hadist, keimanan,
syarai’ah, Ibadah, muamalah, aklhlaq dan tareh atau sejarah yang lebih
menekankan pada perkembangan ajaran agam, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Menentukan
pendekatan dan metode mengajar dan strategi yang akan digunakan agar bisa
menyesuaikan dengan keadaan peserta ajar., di dalam pendidikan agama Islam
metode yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah, Tanya
jawab dan diskusi.
Media
pengajaran dan pengalaman belajar ini di lakukan untuk mempermudah peserta
ajar/murid untuk menerima pelajaran. Dalam hal ini bisa menngunakan media
bacaaan, tape recorder.
Evaluasi
keberhasilan, hal ini di lakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menerima pelajaran yang telah di berikan oleh pengajar pendidikan agama Islam.
ü Manfaat Desain Pembelajaran PAI
·
Sebagai
penunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
·
Sebagai
pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlihat
dalam kegiatan.
·
Sebagai
alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
·
Sebagai
pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur pengajar maupun unsur yang diajar.
·
Untuk
bahan penyususnan data agar terjadi keseimbangan kerja.
·
Untuk
menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
ü Model Desain Pembelajaran PAI
a.
Model ROPES. ( Review, Overview, Presentation, Exsercise, Summary) dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1).
Reviewkegiatan
ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mengukur kesiapan siswa untuk
mempelajari bahan ajar denganmelihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki
oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite unuk memahami bahan yang
disampaikan hari itu. Dalah hal ini diperlukan guru harus yakin dan tahu betul
jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru. Dan jika guru mengetahui siswa
belum menguasai pelajaran sebelumnya, maka guru dengan bijak memberi kesempatan
kepada siswa untuk memahami terlebih dahulu.
2).
Overviewsebagai
mana review, overview dilakukan tidak terlalu lama yaitu berkisar antara 2
samapai 5 menit, guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategis yang akan di
gunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada
siswa untuk menyampaikan pandangannya sehingga siswa merasasenang dan merasa
dihargai keberadaannya.
3).
Presentationtahap
ini adalah merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini
guru sudah tidak memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah
masuk pada proses telling shoing dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan
untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang
mereka dapatkan.
4).
Exsercise,
yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa
yang telah mereka pahami. Hal ini di maksudkan untuk memberikan pengalaman
langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
5).
Summary,
dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka fahami dalam proses
pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan
dengan presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat Summary (
kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan.
b.
Model satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang dengan
rencana mengajar atau persiapan mengajar. Secra sistematis rencana pembelajaran
dalam bentuk satuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1).
Identitas mata pelajaran.
2).
Kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai.
3).
Materi pokok.
4).
Media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5).
Strategi pembelajaran atau tahapa-tahapan proses belajar-mengajar yaitu
mengenai kegitan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam berintraksi.
Dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi.
ü Metode Pembelajaran yang baik.
Dalam
proses belajar mengajar adalah merupakan interaksi yang dilakukan antara guru
dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yaang teklah
di rencanakan dan ditetapkan. Ada beberapa pendekatan yang di gunakan dalam
pembelajaran agama Islam yang di gunakan sebagai metode untuk penyampaian
pembelajaran diantaranya adalah :
1.
Metode ceramah adalah merupakan metode penyampaian materi ilmu pengetahuan
kepada anak didik yang melalu proses penyampaian secara lesan.
2.
Metode tanya Jawab Adalah merupakan suatu metode mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik atau sebaliknya. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang,
berpikir, dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran.
3.
Metode tulisan Adalah merupakan metode mendidik dengan menggunakan huruf
simbol-simbol yang berbentuk tulisan, hal ini merupakan sesuatu yang sangat
penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya
tidak di ketahui.
4.
Metode diskusi Adalah merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masyalah yang di hadapi, baik dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang msing-msing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
5.
Metode Pemecahan masalah (Problem solving) adalah merupakan cara memberikan
pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan
berpikir tentang sesuatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah tersebut
sebgai usaha untuk memcahkan masalah.
6.
Metode kisah yaitu merupakasn salah satu metode pembelajaran yang digunakan
dengan cara memberi cerita atau dongeng para tokoh-tokoh yang disesuai dengan
tujuan perencanaan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat menggugah hati
nurani dan berusaha melakukan hal-hal yang baik.
7.
Metode perumpamaan. Adalah merupakan metode yang digunakan untuk mengungkapkan
suatu sifat dan hakekat dari realitas sesuatu.
8.
Metode pemahanan dan penalaran adalah merupakan metode pembelajaran yang
dilakukan dengan membangkitkan akal kemampuan berpikir anak secara logis hal
ini dilakukan untuk dapat membimbing anak didik untuk memahami problematikan
yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar.
9.
Metode perintah dan berbuat baik dan saling menasehati. Dengan metode ini anak
didik diperintahkan untuk berbuat baik dan saling menasehati agar berlaku benar
dan memakan makanan yang halal dan diperintahkan untuk saling menasehati agar
meninggalkan yang salah atay yang jelek dan sejenisnya.
10.
Metode Suri Tauladan. Adalah merupakan suatu metode yang terbaik dari beberapa
metode yang ada karena dengan suri tauladan anak akan mudah meniru sehingga
akhirnya akan dengan mudah pula untuk termotivasi metode ini sangat bermanfaat
sekaili terutama jika dia berikan pembentukan sikap dan sifat anak didik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konsep pembelajaran dasar ICT & Web sangat penting
karena dalam pembelajaran ICT diperlukan pembelajaran merupakan aktivitas
utama beberapa teknik komunikasiKegiatan
pembelajaran PAI melibatkan banyak komponen , pendidik, peserta didik, metode, media, lingkungan,
sarana dan prasarana tentu semua saling terkaitkompetensi dasar atau indikator
yang hendak dicapaiTahapan tersebut menandakan bahwa proses pembelajaran
terformat dengan sistematis sehingga lebih efektif dalam penerapan dan
pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran
PAI merupakan tahap menghubungkan peserta didik dengan materi ajar PAI secara
terformat yang diformulasikan dengan situasi pembelajaran yang positif dan
menyenangkan,Belajar
adalah proses mencari dan menemukan pengetahuan, bukan menunggu informasi yang
disampaikan pendidik, dilakukan pendidik untuk mengawali proses pembelajaran
bertujuan untuk memberi pengantar pembelajaran, bukan sebagai fokus utama.
DAFTAR
PUSTAKA
Udin
Saefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2006 )
Muhaimin,
Paradigma Pendidikan Islam upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, (Bandung, Rosda Karya,2001).
Abdul
majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2007) .
Komentar
Posting Komentar