DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAI (3)



DESAIN MATERI PEMBELAJARAN PAI

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai makhluk individual maupun makhluk sosial. Adapun intisari pendidikan formal yang mengembangkan sumber daya manusia menuju sistem yang terpadu dan terarah lebih maju pada setiap aspek kehidupan.
Desain pembelajaran adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta  pengembangan teknik belajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembelajaran kegiatan mengajar, uji coba, revisi,dan kegiatan mengevaluasi  hasil belajar.
Desain pembelajar sebagai suatu resep dalam menyusun peristiwa dan kegiatan yang diberikan untuk memberikan petunjuk kearah pencapaian tujuan belajar tertentu. Hasil proses desain pembelajaran dan media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)  merupakan salah satu aspek pengembangan pembelajaran. Maka dari itu  makalah kali ini akan membahas mengenai Desain Materi Pembelajaran PAI.

B.  Rumusan Masalah
1.    Pengertian Desain?
2.    Bagaimana Pendidikan Agama Islam itu?
3.    Apa tujuan dari Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
C.            Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian Desain
2.    Untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Agama Islam
3.    Untuk Mengetahui tujuan dari Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Desain
Menurut Etimologi Desain berasal dari bahasa inggris “Design” yang artinya rancangan, rencana atau reka rupa. Dari kata Design timbulah kata Desain yang artinya mencipta, memikir atau merancang yang adalah susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna dan juga nilai (value).
Desain pembelajaran adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta  pengembangan teknik belajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembelajaran kegiatan mengajar, uji coba, revisi,dan kegiatan mengevaluasi  hasil belajar.
Desain pembelajar sebagai suatu resep dalam menyusun peristiwa dan kegiatan yang diberikan untuk memberikan petunjuk kearah pencapaian tujuan belajar tertentu. Hasil proses desain pembelajaran dan media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.
B.     Pendidikan agama Islam
a.       Pengertian Materi Pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam adalah suatu subyek pembelajaran yang dimaksudkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan di Indonesia, karena kehidupan beragama merupakan salah satu dimensi kehidupan yang dapat diwujudkan secara terpadu dengan dimensi kehidupan lain pada setiap warga negara.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bidang studi yang harus dipelajari dalam rangka menyelesaikan pendidikan  pada tingkat tertentu, yang didesain dan diberikan kepada pembelajaran yang beragama Islam agar mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan keberagamaan.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bidang studi yang harus dipelajari dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada tingkat tertentu, yang didesain dan diberikan kepada pelajar yang beragama Islam agar mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan keberagamaannya.
Sedangkan pengertian Pendidikan Islam adalah suatu sistem Pendidikan yang dimaksud untuk membentuk manusia muslim yang sesuai dengan pandangan Islam. Sebagai suatu sistem, Pendidikan Islam mempunyai komponen-komponen atau faktor-faktor pendidikan secara keseluruhan yang mendukung terwujudnya pembentukan kepribadian muslim yang ideal.
Berbeda dengan Pendidikan Agama Islam yang lebih menekankan pada niai-nilai Islam untuk memberi warna pada kualifikasi lulusan, maka Pendidika Islam lebih menekankan pada kepribadian muslim yang memiliki kualifikasi tertentu. Dengan demikian, sistem pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada subyek pelajaran serta seluruh komponen dan faktor pendidikan. Bahkan dengan sistem ini, subyek pelajaran Pendidikan Agama Islam mungkin tidak diberikan secara khusus, karena seluruh subyek pelajaran berintegrasi dengan subyek pelajaaran Pendidikan Agama Islam.
Selanjutnya, istilah Pendidikan Keislaman merupakan salah satu jenis pendidikan keagamaan, yakni pendidikan yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bekal profesional di bidang keagamaan kepada pembelajar. Pendidikan ini diselenggarakan  dalam rangka mempersiapkan pembelajar agar kelak mampu mengemban tugas yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang Ajaran Agama Islam.
Dalam sistim pendidikan di Indonesia, secara kelembagaan, Pendidikan Keislaman diselenggarakan melalui Madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam. Karena bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional dibidang Agama Islam, maka pendidikan ini hanya diperuntukan bagi pebelajar yang beragama Islam saja.
Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa ketiga istilah tersebut secara konsepsional memiliki acuan makna berbeda sehingga penggunaannya tidak dapat dipertukarkan. Dalam pembahasan selanjutnya, Pendidikan Agama Islam akan mengacu pada pengertian sebagaimana yang telah dikemukakan, yakni bidang studi yang berisi tentang  ajaran Agama Islam, yang ada umumnya telah tersusun secara sistematis dalam ilmu-ilmu keislaman, yang harus dikuasai oleh pebelajar pada tingkat atau level tertentu.
Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya untuk membelajarkan pelajar yang beragama Islam tentang ajara Islam sebagaimana yang tersusun secara sitematis dalam ilmu-ilmu keislaman.
Sedangkan pengertian Materi Pembelajaran PAI adalah salah satu bidang studi yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam ajaran Islam yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar ini yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan
b.      Isi Materi Pembelajaran PAI
Isi materi pembelajaran adalah bidang studi yang telah dipilih berdasarkan kriteria keilmuan dan penggunaannya dapat menunjang tercapainya tujuan institusional (lembaga). Bidang studi pada dasarnya adalah pengetahuan dan pengalaman manusia pada masa lampau yang disusun secara logis melalui prosedur dan metode keilmuan.
Hyman (1973) memberikan batasan tentang isi materi pembelajaran adalah: Ilmu Pengetahuan (seperi fakta, keterangan, prinsip-prinsip, definisi), keterampilan dan proses (seperti membaca, menulis, berhitung, menari, berpikir kritis, berkomunikasi lisan dan tertulis), dan lain-lain (seperti konsep tentang hal-hal baik dan buruk, betul dan salah, indah dan jelek).
Pendidikan Agama Islam dikategorikan sebagai salah satu bidang studi yang menjadi muatan atau sistem kurikulum disebagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan di Indonesia (UUSP, 2003), memiliki content (isi) pengetahuan berupa fakta, konsep, prosedur dan prinsip, dan berisi keterampilan dan nilai.
Secara lebih terperinci ketiga isi materi pembelajaran PAI tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1)   Pengetahuan
Isi Materi Pembelajaran PAI yang berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Klasifikasi isi materi pembelajaran PAI dalam ranah pengetahuan adalah sebagai berikut:
No.
Jenis
Pengertian
1.
Fakta
Mudah dilihat, menyebutkan nama, jumlah, dan bagian-bagiannya.
2.
Konsep
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus
Contoh: pengertian Iman, Ciri-ciri orang beriman tanda-tanda orang  munafik.
3.
Prinsip
Penerapam dalil hukum, rumus, (diawali dengan jika..., maka...,)
Contoh: jika bermain dan bertaqwa maka akan di bukakan pintu berkah dari langit.
4.
Prosedur
Bagan arus atau bagan alur (flowchart) alogaritma langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut.
Contoh: tatacara berwudhu, lafal azan dan iqamah, rukun shalat.

2)   Keterampilan
Materi pembelajran yang berhubungan dengan keterampilan antara lain kemampuan mengembangkan ide, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Ditinjau dari level terampilnya seseorang, aspek keterampilan dapat dibedakan mejadi gerak awal,semi rutin, dan terampilan. Keterampilan perlu disesuaikan dengan bakat, minat, dan harapan siswa itu agar mampu mencapai penguasaan keterampilan bekerja (pre-vocational skill) yang secara integral ditunjang oleh keterampilan hidup (life skill).
3)   Sikap atau Nilai
Materi pembelajaran PAI yang tergolong sikap atau nilai adalah materi yang berkenaan dengan sikap ilmiah, antara lain:
a)    Nilai-nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang berbeda suku, agama dan strata sosial;
b)   Nilai kejuruan, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak memanipulasi dari hasil pengamatannya;
c)    Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dan kemampuan sosial ekonomi yang berbeda semua sama-sama makhluk Tuhan;
d)   Tolong menolong, mau membantu orang lain yang membutuhkan tanpa meminta dan mengharapkan imbalan apapun;
e)    Semangat dan minat belajar, mempunyai semangat, minat dan rasa ingin tahu;
f)    Semangat bekerja; mempunyai rasa untuk bekerja keras, belajar dengan giat;
g)   Mau menerima pendapat orang lain, mau dikritik, menyadari kesalahannya sehingga saran dari teman/orang lain dapat diterima dan tidak sakit hati.
c.       Jenis-jenis pembelajaran PAI
Hadjar (1999) mengatakan bahwa materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a)    Materi dasar adalah materi pokok yang wajib dipelajari oleh setiap muslim.
b)   Materi sekuensial dalah suatu materi atau bidang studi yang menjadi penunjang materi dasar.
c)    Materi instrumental adalah materi atau bidang studi yang menjadi alat untuk memahami materi dasar dan sekuensial.
d)   Materi pengembangan personal adalah materi yang dapat menambah wawasan keislaman seseorang.[1]
C.    Tujuan Desain Materi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 
Pendidikan Agama Islam juga mempunyai tujuan pembentukan kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam.
Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam sendiri diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum/ tujuan khusus) dan tujuan jangka pendek atau tujuan khusus adalah merupakan hasil penjabaran dari tujuan pendidikan jangka panjang tadi atau tujuan hidup. Karena tujuan umum tersebut akan sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan terperinci secara specifik dalam suatu pengajaran.
Maka jika kita perhatikan tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah sejalan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri, yakni sebagaimana tercermin dalam firman Allah dalam surat Adzariat ayat 56
وَمَاخَلَقْتُ اْلجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّلِيَعْبُدُوْنَ
“Dan aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Q.S Adzariat, 56)
Dengan demikian tujuan Pendidikan Agama Islam haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan akhir tersebut, yaitu membentuk insan yang senantiasa berhamba kepada Allah, dalam semua aspek kehidupannya.
Dari beberapa tujuan itu dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan PAI, yaitu:
1)   Dimensi keimanan peserta didik terhadap Pendidikan Agama Islam
2)   Dimensi peahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran Agama Islam.
3)   Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peseta didik dalam menjalankan ajaran Agama Islam.
4)   Dimensi pengalaman, dengan arti bagaimana ajaran Islam telah diimani,difahmi dan dihayati sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Dan berakhlak muia,serta diaktualisasikan dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5)   Tujuan Pendidikan Agama Islam yang bersifat umum kemdian dijabarkan lagi dengan disesuaikn dengan jenajng pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan Agama islam dalam jenjang pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.
Sedangkan Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan menengah (SMU) bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang Agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tujuan-tujuan khusus tersebut, kemudian dijabarkan secara rinci dalam bentuk kemampuan-kemampuan dasar yang diharapkan dari peserta didik setelah menyelesaikan (tamat dari) jenjang pendidikan.
Tujuan Pendidikan Agama Islam tidak hanya bisa dipandang dari satu sisi saja atau bisa dikatakan bahwasannya Pendidikan Agama Islam membentuk manusia melakukan hal baik dalam segala sisi, antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia yang lainnya.
Dalam buku yang berjudulkan “Pendidikan Islam di Rumah dan Sekolah” yang ditulis oleh Abdurrahman An-Nahlawi dikatakan bahwasannya tujuan Pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.
Sedangkan Prof. H.M. Arifin, dalam bukunya “Pendidikan Islam” halaman 38 dikatakan bahwasanya bila dilihat dari ilmu pendidikan teoritis, tujuan pendidikan ditempuh secara bertingkat, misalnya tujuan intermediair (sementara atau antara) yang dijadikan batas sasaran kemampuan yang harus dicapai dalam proses pada tingkat tertentu, untuk mencapai tujuan akhir.
Tujuan insidental merupakan peristiwa tertentu yang tidak direncanakan, akan tetapi dapat dijadikan sasaran pendidikan yang mengandung tujuan tertentu yaitu anak didik timbul kemampuan untuk memahami arti kekuasaan tuhan yang harus diyakini kebenarannya. Tahap kemampuan ini menjadi bagian dari tujuan antara untuk menapai tujuan akhir pendidikan.
Tujuan pendidikan agama Islam juga dapat dirumuskan sebagaimana berikut:
·      Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakekat) Agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan Agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
·      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran Agama yang asli, bagaimana penjabaran Islam sepanjang sejarahnya.
·      Untuk mempelajari secara mendalam sumber ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
·      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prisip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.[2]














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Desain pembelajaran adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta  pengembangan teknik belajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembelajaran kegiatan mengajar, uji coba, revisi,dan kegiatan mengevaluasi  hasil belajar.
Materi pembelajaran PAI adalah salah satu bidang studi yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam ajaran Islam yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar ini yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
B.     Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempura, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang brsifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, dengan meningkatkan wawasan kita dan pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Materi pokok Pendidikan Agama Islam 1-9,Jakarta:Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Abd. Gafar, Irfan, dan Muhammad Jamil, Reformulasi Rancangan PendidikanAgama Islam; Paduan Dosen,Guru dan Mahasiswa,  Jakarta: Restu Agung,2005
Muhaimimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,2007



[1] Materi pokok Pendidikan Agama Islam 1-9,Jakarta:Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep dasar pembelajaran berbasis ICT dan WEB Desaian Pembelajaran PAI Berbasis WEB (12)

MANFAAT PEMBELAJARAN PAI BERBASIS ACT DAN WEB (9)