DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PAI (2)
DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PAI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kompetensi adalah
kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki
ketrampilan & kecakapan yang diisyaratkan. Sedangkan kompetensi
menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel menyatakan
kompetensi adalah sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan
efektifitas performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak,
berperilaku, dan berpikir.
Kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai,
sebagai wujud hasil belajar peserta didik mengacu pada pengalaman
langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat
penguasaan yang akan digunakan sebagai criteria pencapaian secara eksplisit,
dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah di tetapkan, dan memiliki
konstribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari. Penilaian
terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif, berdasarkan
kinerja peserta didik, dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil belajar.Dengan demikian dalam
pembelajaran yang di rancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan
berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif.
Oleh karena itu,
kompetensi merupakan factor penentu berhasil tidaknya tujuan pembelajaran.
Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh peserta didik maka tentu hal
ini dapat menentukan kualitas pembelajaran yang baik.Sehingga pada akhirnya,
hal ini dapat melahirkan peserta didik yang berkualitas tinggi dalam segala
hal, baik kognitif, afektif, Maupun psikomotorik.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Desain Pembelajaran ?
2. Apa pengertian kompetensi dan
karakteristiknya ?
3. Bagaimana mendesain kompetensi ?
4. Apa pengertian tujuan pembelajaran ?
5. Bagaimana maksud dari taksonomi tujuan
pembelajaran
6. Bagaimana Penyusunan Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran ?
7. Bagaimana hubungan kompetensi dengan tujuan
pembelajaran ?
1.3
Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Desain
Pembelajaran
2. Menjelaskan Kompetensi dan
Karakteristiknya
3. Menjelaskan cara mendesain Kompetensi
4. Menjelaskan pengertian Tujuan
Pembelajaran
5. Menjelaskan maksud dari taksonomi Tujuan
Pembelajaran
6. Menjelaskan penyusunan Kompetensi dan
Tujuan Pembelajaran
7. Menjelaskan hubungan Kompetensi dengan
Tujuan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Desain Pembelajaran
Desain Pembelajaran
adalah praktek penyusunan media tekhnologi komunikasi dari isi untuk membantu
agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik yang meliputi penentuan status awal dari pemahaman peserta
didik,perumusan tujuan pembelajaran dan merancangnya.
Menurut Reigeluth Desain
Pembelajaran adalah proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling
baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri
pengajar kearah yang dikehendaki.
Sedangkan menurut Briggs Desain
Pembelajaran adalah Rencana tindakan yang terintegrasi yang meliputi komponen
tujuan,metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
2.2
Pengertian Kompetensi dan Karakteristiknya
Kompetensi adalah
kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki
ketrampilan & kecakapan yang diisyaratkan. Sedangkan kompetensi
menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel menyatakan
kompetensi adalah sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan
efektifitas performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak,
berperilaku, dan berpikir.
Jadi bias disimpulkan
bahwa Kompetensi merupakan kemampuan siswa atau mahasiswa untuk mengerjakan
sesuatu dengan baik sebagai hasil dari proses pembelajaran atau pendidikan yang
diikutinya. Sehingga kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
individu dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan uraian tugas yang
dilakukannya.
Menurut Spencer and
Spencer kompetensi terdiri dari 5 Karakteristik yaitu :
1. Motives, adalah sesuatu dimana sesorang secara
konsisten berfikir sehingga ia melakukan tindakan. Spencer menambahkan
bahwa motives adalah “drive, direct and select behavior toward certain actions
or goals and away from others “. Misalnya seseorang yang memiliki motivasi
berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan – tujuan yang memberi suatu
tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai
tujuan tersebut serta mengharapkan semacam “ feedback “ untuk
memperbaiki dirinya.
2. Traits, adalah watak yang membuat orang untuk
berperilaku atau bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu.
Sebagai contoh seperti percaya diri, kontrol diri, ketabahan atau daya tahan.
3. Self Concept, adalah sikap dan nilai - nilai yang
dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur melalui tes kepada responden untuk
mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu.
4. Knowledge, adalah informasi yang dimiliki seseorang
untuk bidang tertentu. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.Tes
pengetahuan mengukur kemampuan peserta untuk memilih jawaban yang paling benar
tetapi tidak bisa melihat apakah sesorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya.
5. Skills, adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu baik secara fisik maupun mental.
2.3
Cara Mendesain Kompetensi
Alternatif pertama mendesain kompetensi atau tujuan pembelajaran
atau hasil belajar mata kuliah atau mata pelajaran yang anda ampu berdasarkan
KBK (kurikulum berbsasi kompetensi), lazimnya ada tiga komponen yang harus dirumuskan
khususnya dalam KBK, yaitu:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Indicator
Standar Kompetensi
adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang
diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata kuliah.Cakupan standar
kompetensi yaitu standar isi (content standard) dan standar penampilan
(performance standar).Dengan kata lain Standar Kompetensi adalah sebuah
keutuhan prestasi terbesar dari mata kuliah yang diperoleh mahasiswa atau
sebuah keutuhan prestasi terbesar dari mata pelajaran setelah
mengalami proses pembelajaran dalam satu semester.
Sedangkan Kompetensi
Dasar adalah jabaran dari standar kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan
dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat ditampilkan
siswa atau mahasiswa. Dengan kata lain, Kompetensi Dasar adalah
kompetensi-kompetensi pendukung atau penentu keberhasilan tercapainya Standar
Kompetensi. Tanpa penguasaan Kompetensi Dasar mahasiswa atau siswa tidak akan
mungkin berhasil dengan utuh atau sempurna akan tercapainya Standar Kompotensi
sebagai hasil prestasi terbesar sebagai sebuah totalitas.
Indicator adalah rumusan
kompotensi yang lebih spesifik yang menunjukkan cirri-ciri penguasaan suatu
kompetensi dasar atau sub-kompetensi.Sebuah kompetensi dasar memiliki beberapa
bukti atau tanda penguasaan.
2.4
Pengertian Tujuan Pembelajaran
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno berikut
ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert
F. Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku
yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan
tingkat kompetensi tertentu. Kemp dan David
E. Kapelmenyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry
Ellington bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar
Hamalik menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran .
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat
tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi
4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
a. Memudahkan dalam
mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa
dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri;
b. Memudahkan guru memilih
dan menyusun bahan ajar;
c. Membantu memudahkan guru
menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran;
d. Memudahkan guru
mengadakan penilaian.
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata
pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam
memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan
ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang
beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
a. Tujuan pembelajaran
adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
b. Tujuan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digaris
bawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa
perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini
mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat
secara tertulis (written plan).
2.5 Taksonomi Tujuan
Pembelajaran
Taksonomi tujuan
pembelajaran merupakan suatu kategorisasi tujuan pembelajaran, yang umumnya
digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan
pembelajaran.
Untuk dapat menentukan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, pemahaman taksonomi tujuan atau hasil
belajar menjadi sangat penting bagi seoarang guru. Dengan pemahaman ini guru
akan dapat menentukan dengan lebih jelas dan tegas apakah tujuan intruksional
pengajaran yang diasuhnya lebih bersifat kognitif, dan mengacu kepada tingkat
intelektual tertentu, atau lebih bersifat afektif atau psikomotorik.
Taksonomi Bloom sangat terkenal di
Indonesia, bahkan tampaknya yang paling terkenal dibandingkan dengan taksonomi
lainnya. Taksonomi Bloommengelompokkan tujuan kognitif
kedalam enam kategori,yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan (
Knowledge )
-
Mengingat
- Menghafal
b.Pemahaman (
Conferehension )
- Menerjemahkan
- Menginterpretasikan
- Menyimpulkan
c. Penerapan (
Aplication )
- Menggunakan konsep
prinsip, dan prosedur untuk memecahkan masalah
d. Analisis ( Analysis )
- Memecahkan konsep
menjadi bagian-bagian
- Mencari hubungan antar
bagian
e. Sintesis ( Syintesis
)
- Menggabungkan
bagian-bagian menjadi satu kesatuan
f. Evaluasi ( Evaluation
)
- Membandingkan
nilai-nilai, ide-ide, metode dsb. dengan standar
Taksonomi Tujuan
Psikomotor Menurut Harrow.Tujuan instruksional kawasan
psikomotor dikembangkan oleh Harrow.Taksonomi Harrow ini
juga menyusun tujuan psikomotor secara hierarkis dalam lima tingkat, meniru
sebagai yang paling sederhana dan naturalisasi sebagai yang paling kompleks.
a. Naturalisasi
- Melakukan gerak secara
wajar dan efisien
b. Perangkaian
- Merangkaikan berbagai
gerakan secara berkesinmbungan
c. Ketepatan
- Melakukan gerak dengan
teliti dan benar
d. Penggunaan
- Menggunakan konsep
untuk melakukan gerak
e. Peniruan
- Menirukan gerak yang
telah diamati
Taksonomi Tujuan Afektif
Menurut Krathwohl, Bloom dan Masia. Krathwohl, Bloom dan
Masia mengembangkan taksonomi tujuan yang berorientasikan kepada perasaan atau
afektif. Taksonomi ini menggambarkan proses seseorang di dalam mengenali dan
mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu yang menjadi pedoman baginya dalam
bertingkahlaku. Krathwohl mengelompokkan tujuan afektif ke dalam 5 kelompok.
a. Pengamalan
- Internalisasi
nilai-nilai men-jadi pola hidup
b. Pengorganisasian
- Menghubung-kan nilai
yang dipilih dengan sistem nilai yang ada
- Mengintegra- sikan
nilai-nilai tersebut ke dalam hidupnya
c. Penghargaan Terhadap
Nilai
- Menerima ni-lai-nilai,
setia kepada nilai- nilai
- Memegang teguh nilai-
nilai
d. Pemberian Respon
- Aktif hadir
- Berpartisipasi
e. Pengenalan
- Ingin menerima
- Ingin menghadiri
- Sadar akan suatu
situa- si, objek, fenomena
Tujuan pembelajaran
biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin
S.Bloom dan D.Krathwohl memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga
kawasan,yakni:
1.Kawasan Kognitif
Kawasan kognitif adalah
kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang
berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.Kawasan
kognitif ini terdiri atas 6 tingkatan yang secara hierarkis berurut dari yang
paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi (evaluasi) dan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Tingkat Pengetahuan (knowledge)
b.
Tingkat Pemahaman (comprehension)
c.
Tingkat Penerapan (application)
d. Tingkat
Analisis (analysis)
e.
Tingkat Sintesis (synthesis)
f.
Tingkat Evaluasi (evaluation)
2. Kawasan Afektif
(Sikap dan Perilaku)
Kawasan afektif adalah
satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan social. Tingkatan afeksi ini ada lima,
dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut;
a.
Kemauan Menerima
b.
Kemauan Menanggapi
c.
Berkeyakinan
d. Penerapan
Karya
e.
Ketekunan dan ketelitian
3. Kawasan Psikomotor
Domain psikomotor
mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual
atau motorik. Sebagaimana kedua domain yang lain, domain ini juga mempunyai berbagai
tingkatan. Urutan tingkatan dari yang paling sederhana sampai ke yang paling
kompleks (tertinggi) adalah;
a.
Persepsi
b.
Kesiapan melakukan suatu kegiatan
c.
Mekanisme
d. Respons
terbimbing
e.
Kemahiran
f.
Adaptasi
g.
Originasi
2.6
Penyusunan Desain Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran
Sebelum dilakukan
penyusunan desain kompetensi dan tujuan pembelajaran, terlebih
dahulu harus dipertimbangkan beberapa aspek terkait proses pembelajaran
tersebut. Penyusunan ini harus disesuaikan dengan tabiat ilmu yang akan
dikembangkan. Selain itu, disesuaikan pula dengan desain kurikulum yang ada
dengan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan lembaga penyelenggara
pembelajaran tersebut serta program studi atau jurusan yang ada. Desain kompetensi
yang berdasarkan visi sekolah dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
idealisme pendiri dan harapan stakholder.
Selain pertimbangan
kurikulum, adanya profil lulusan program studi juga membantu untuk mempermudah
dalam mendesain kompetensi. Hal ini lantaran materi pada profil akan terlihat
tingkat harapan lulusan kompetensi utama dan kompetensi pendukung program
studi. Oleh karena itu, profil ini akan dapat menuntun penyusunan desain
kompetensi dengan lebih mudah dan terarah sesuai dengan arah tujuan suatu
program studi.
2.7 Hubungan Kompetensi Pembelajaran dengan
Tujuan Pembelajaran
Dalam kurikulum yang
berorientasi pada pencapaian kompetensi, tujuan yang harus dicapai oleh siswa
dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Dalam pembangunan konteks pengembangan
kurikulum, kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan,
nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya
mengetahui, tetapi juga memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin
dalam dalam pola prilaku sehari-hari.
Dalam kurikulum,
kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dijadikan sebagai standar dalam
pencapaian tujuan kurikilum. Baik guru dan siswa perlu memahami kompetensi yang
harus dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini
diperlukan untuk memudahkan dalam merancang strategi keberhasilan.
Dalam kompetensi
sebagai tujuan, di dalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (undestanding)
c. Kemahiran (skill)
d. Sikap (attitude)
e. Minat (interest)
Sesuai dengan
aspek-aspek di atas, maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam
kurikulum itu bersifat kompleks.Artinya bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka
dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai rasa tanggung jawab.
Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini adalah bagaimana
memberikan pemahaman dan penguasaan materi agar dapat mempengaruhi cara
bertindak dan berpikir dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Desain Pembelajaran
adalah praktek penyusunan media tekhnologi komunikasi dari isi untuk membantu
agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik yang meliputi penentuan status awal dari pemahaman peserta
didik,perumusan tujuan pembelajaran dan merancangnya.
Kompetensi adalah
kemampuan siswa atau mahasiswa untuk mengerjakan sesuatu dengan baik sebagai
hasil dari proses pembelajaran atau pendidikan yang diikutinya. Sehingga kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki
oleh individu dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan uraian tugas yang
dilakukannya.Sementara karakteristik kompetinsi meliputi motives,
traits, self concept, knowledge, skills.
Cara Mendesain
Kompetensi Alternative pertama mendesain kompetensi atau tujuan pembelajaran
atau hasil belajar mata kuliah atau mata pelajaran yang anda ampu berdasarkan
KBK (kurikulum berbsasi kompetensi), lazimnya ada tiga komponen yang harus
dirumuskan khususnya dalam KBK, yaitu; Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indicator.
Tujuan Pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku
atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan.
Taksonomi tujuan
pembelajaran merupakan suatu kategorisasi tujuan pembelajaran, yang umumnya
digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan
pembelajaran. Taksonomi ini meliputi
Pengetahuan,Pemahaman,Penerapan,Analisis,Sintesis dan Evaluasi.
Sebelum dilakukan
penyusunan desain kompetensi dan tujuan pembelajaran, terlebih
dahulu harus dipertimbangkan beberapa aspek terkait proses pembelajaran
tersebut. Penyusunan ini harus disesuaikan dengan tabiat ilmu yang akan
dikembangkan.
Hubungan Kompetensi
pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Dalam kurikulum misalnya, kompetensi
sebagai tujuan pembelajaran dijadikan sebagai standar dalam pencapaian tujuan
kurikilum. Baik guru dan siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai
dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan untuk
memudahkan dalam merancang strategi keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Munthe, Bermawi, Kunci
Praktis Desain Pembelajaran, Yogyakarta: CTSD, 2009.
2. Yasin, Moh Fahri, Sistem
Evaluasi Pembelajaran, Gorontalo: Sultan Amai Press, 2009.
3. Uno, Hamzah B., Perencanaan
Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
4. Bemawy Munthe,Desain
Pembelajaran,(Yogyakarta: PT.Pustaka Insan Madani,2009).
5. Hamzah B.Uno, Perencanaan
Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2006).
6. Moh Fahri Yasin, Sistem
Evaluasi Pembelajaran,(Gorontalo: Sultan Amai Press, 2009).
7. Prawiradilaga, Dewi
Salma, Prinsip Dasar Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009).Cet.3
8. Sugeng Listiyo Prabowo
dan Faridah Nurmaliyah,Perencanaan Pembelajaran;Jakarta.2004.
9. Majid, Abdul, Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011.
Komentar
Posting Komentar