DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (5)
“DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seorang
calon guru nantinya akan benar-benar dituntut profesional dalam menjalankan
tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar nantinya seorang guru
dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik sehingga dapat mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.
Evaluasi
dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta
didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komperehensif dari seluruh
aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius peserta didik.
Karena sosok pribadi yang diinginkan oleh pendidikan Islam bukan hannya pribadi
yang bersifat religius, tetapi juga memiliki ilmu dan berkleterampilan yang
sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhandan masyrakat.
Dalam
hal itu, evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang
dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung agar tercapainya tujuan pendidikan
tersebut, dan diantara evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu evaluasi
hasil belajar, dimana evaluasi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan dan keterampilan siswa setelah menerima materi dan arahan dari
seorang guru.
Evaluasi
hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus benar-benar
obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disisi seorang guru akan
memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Evaluasi Pembelajaran PAI
2. Tujuan
Evaluasi Pembelajaran PAI
3. Fungsi
Evaluasi Pembelajaran PAI
4. Prinsip
Evaluasi Pembelajaran PAI
5. Macam
Evaluasi Pembelajaran PAI
6. Alat-alat
Penilaian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evaluasi Pembelajaran PAI
Secara
etimologi, ‘’evaluasi” berasal dari kata ‘’to evaluate’’ yang
berarti ‘’menilai’’.Evaluasi pendidikan agama ialah suatu kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama.Evaluasi
adalah alat untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid terhadap pendidikan
yang telah diberikan.
Yang
dimaksud dengan penilaian dalam pendidikan adalah keputusan-keputusan yang
diambil dalam proses pendidikan secara umum; baik mengenai perencanaan,
pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan atau yang menyangkut
perorangan, kelompok, maupun kelembagaan.
Oleh
karena itu, yang dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan agama Islam adalah
pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan agama islam
guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan
nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri. Atau
lebih singkatnya yang dimaksud dengan evaluasi disini adalah evaluasi tentang
proses belajar mengajar dimana guru berinteraksi dengan siswa.
B. Tujuan
Evaluasi Pembelajaran PAI.
Tujuan
evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar mengajar
pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat menilai
daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus
mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem pengajaran yang
dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum.
Tujuan
evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap materi
pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan mengetahui
siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi
perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga naik tingkat,
kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya bertujuan
mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik,
sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai
tujuan pendidikan islam.
C. Fungsi
Evaluasi Pembelajaran PAI.
Sebagai
salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, evaluasi
berfungsi sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan
mengajar yang telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan
dengan sikap pendidik/ guru maupun anak didik/murid.
2) Untuk
mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran
perlu diulang atau dapat dilanjutkan.
3) Untuk
mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan
yang diperoleh murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum pendidikan Islam.
4) Sebagai
bahan laporan bagi orang tua murid tentang hasil belajar siswa. Laporan
ini dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah dll.
5) Untuk
membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan pembelajaran
yang dilakukan sesudah itu, guna meningkatkan pendidikan.
Prof.
Dr. S. Nasution menyatakan, bahwa fungsi evaluasi pendidikan sebagai berikut:
a) Mengetahui
kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat dibantu memilih jurusan, sekolah atau
jabatan yang sesuai dengan bakatnya.
b) Mengetahui
hingga manakah anak itu mencapai tujuan pelajaran dan pendidikan.
c) Menunjukkan
kekurangan dan kelemahan murid-murid sehingga mereka dapat diberi bantuan yang
khusus untuk mengatasi kekurangan itu. Murid-murid memandang tes juga sebagai
usaha guru untuk membantu mereka.
d) Menunjukkan
kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Kekurangan murid sering
bersumber pada cara-cara mengajar yang buruk.Setiap tes atau ulanagan merupaan
alat penilaian hasil karya murid dan guru. Hasil 7 khnulangan yang buruk jangan
hanya dicari pada murid, akan tetapi juga pada guru sendiri.
e) Memberi
petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Ulangan
atau tes memberi petunjuk kepada anak tentang apa dan bagaimana anak harus
belajar. Ada hubungan antar sifat ujian dan teknik belajar.
f) Memberi
dorongan kepada murid-murid untuk belajar dengan giat, anak akan bergiat
belajar apabila diketahuinya bahwa tes atau ulangan akan diadakan.
Dari
ungkapan tersebut dapat disimpulkanbahwa fungsi evaluasi hasil belajar dalam
proses belajar mengajar pendidikan agama untuk:
a) Penentuan
kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam memiliki/menguasai
materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima dalam proses belajar
mengajar.
b) Penentuan
komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode dan sebagainya),
yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki
c) Penentuan
kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-mengajar
D. Prinsip
Evaluasi Pembelajaran PAI.
Prinsip
evaluasi pendidikan Agama dibedakan kedalam dua bagian:
a. Prinsip
Dasar Evaluasi
Adapun
prinsip dasar evaluasi yang biasa diistilahkan dengan prinsip idealisme dari
evaluasi mencakup hal-hal sebagai berikut:[9]
1. Evaluasi
adalah alat komunikasi; yaitu komunikasi inter dan antar sekolah dengan orang
tua dan sekolah dengan masyarakat.
2. Evaluasi
untuk membantu anak-anak dalam mencapai perkembangan yang semaksimal mungkin.
3. Evaluasi
terhadap anak tidak hanya dibandingakan dengan nilai anak itu sendiri pada
hasil-hasil sebelumnya akan tetapi juga dibandingkan dengan kelompoknya.
4. Dalam
mengadakan evaluasi seharusnya mempergunakan berbagai macam alat atau cara-cara
evaluasi dengan segala variasinya.
5. Evaluasi
seharusnya memberi follow up
6. Bahwa
dalam memberi nilai/evaluasi seseorang itu didasarkan pada keadaan yang bisa
diserap oleh indera manusia, sedangkan keadaan bathiniyah seseorang menjadi
urusan masing-masing orang dengan Allah SWT.
b. Prinsip
pelaksanaan evaluasi
Dalam
memberikan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar pendidikan
agama harus berdasarkan prinsip pelaksanaan. Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan
itu adalah sebagai berikut:
1. Komprehensif
2. Kontinyuitas
3. Obyektifitas
E. Macam macam
Evaluasi Pembelajaran PAI.
Macam-macam
jenis evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar pendidikan agama di
sekolah dapat dibedakan ke dalam:
a) Evaluasi
Formatif
Evaluasi
Formatif yaitu evaluasi yang dilakukan sesudah diselesaikan satu pokok
bahasan.Dengan demikian evaluasi hasil belajar jangkan pendek.Dalam
pelaksanaannya di sekolah evaluasi formatif ini merupakan ulangan harian.
b) Evaluasi
Sumative
Evaluasi
Sumative yaiyu evaluasi yang dilakukan sesudah diselesaikan bebrapa pokok
bahsan.Dengan demikian evaluasi sumative adlah evaluasi hasil belajar jangka
panjang.Dalam pelaksanaannya di sekolah, kalau evaluasi formative dapat
disamakan dengan ulangan harian, maka evaluasi sumative dapat disamakan dengan
ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir catur wulan atau akhir
semester.
c) Evaluasi
Placement
Jika
cukup banyak calon siswa yang diterima di suatu sekolah sehingga diperlukan
lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian diperlukan pertimbangan khusus.
Apakah anak yang baik akan disatukan di satu kelas ataukah semua kelas akan
diisi dengan campuran anak baik, sedanmg dan kurang, maka deperlukan adanya
informasi. Informasi yang demikian dapat diperoleh dengan cara evaluasi
placement. Tes ini dilaksanakan pada awal tahun pelajaran untuk mengetahui
tingkat pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
d) Evaluasi Diagnostic
Evaluasi Diagnostic ialah suatu evaluasi yang berfungsi
untuk mengenal latar belakang kehidupan (psikologi, phisik dan milliau) murid
yang mengalami kesulitan belajar yang hasilnya dapat digunakann sebagai dasar
dalam memcahkan kesulitan-kesulitan tersebut.
Dan
jenis-jenis evaluasi pendidikan islam ada empat macam yang dilakukan, yaitu;
a. Evaluasi
formatif
b. Evaluasi
sumatif
c. Evaluasi
placement
d. Evaluasi
diagnostic
F. Alat-alat
Penilaian.
Pada
pelaksanaan evaluasi hasil belajar pengajaran agama, anda akan diperkenalkan
dengan tiga bentuk evaluasi, yaitu:
a. Tes
tertulis
Ialah
tes, ujian atau ulangan, yang dialami oleh sejumlah siswa secara serempak
dan harus menjawab sejumlah pertanyaan atau soal secara tertulis dalam waktu
yang sudah ditentukan. Terdapat dua jenis tes tertulis, yaitu tes esai dan
Obyektive tes.
b. Tes
Lisan
Ialah
bila sejumlah siswa sorang demi seorang diuji secara lisan oleh seorang penguji
atau lebih.
c. Observasi
Ialah
metode/cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secar sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat/ mengamati siswa atau sekelompok siswa
secara langsung.Dalam rangka evaluasi hasil belajar, observasi digunakan
sebagai alat evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat
keterampilan atau aspek Psikomotor.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian
Evaluasi Pembelajaran PAI.yang dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan agama
Islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan
agama islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras
dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri
Tujuan
evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar mengajar
pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetepkan dalam kurikulum.
DAFTAR
PUSTAKA
Arif,
Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002)
Anam,
Choirul,”Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jombang: Tebuireng,
2014)
Hasan,
Basyri dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2010)
Komentar
Posting Komentar